Demand vs Supply. Kesanggupan penjualan vs kesanggupan bidang teknis

Judul di atas adalah fenomena yang rupanya sering terjadi di suatu perusahaan jasa yang memiliki infrastruktur. Perusahaan apapun itu pasti mengalami ini.

Fenomena ini semakin sering saya temukan ketika membaca sejarah beberapa perusahaan. Mungkin fenomena ini sudah terjadi di balik layar beberapa dekade ini tapi tidak tampak di mata pelanggan.

Indikasinya adalah ketika suatu divisi pemasaran, penjualan, promosi mendapatkan sanjungan selangit, sementara divisi yang mengelola infrastruktur tidak menyanggupi demand yang telah dicapai oleh pihak sales dan teman-temannya.

Kasus pertama adalah dari pengalaman dirut XL, Hasnul Suhaimi yang kala itu masih menjabat sebagai Manager jaringan PT Indosat 80-an hingga awal 90.

Beliau sebagai penanggung jawab infrastrukur mendapat timpaan kesalahan dari segala pihak karena tidak bisa memenuhi tuntutan demand. Sementara pihak sales mendapat sanjungan selangit. Untungnya dengan kepiawaian beliau, persoalan kualitas infrastruktur bisa ia penuhi.

Kasus lain adalah kisah salah satu manager marketing Telkom di Bali yang kala itu ingin memenuhi target sales. Beliau bertanya apakah tim teknis menyanggupi kebutuhan infrastruktur untuk mendukung programnya. Tim teknis ‘OK’. Program berjalan. Ternyata sistem jaringan nggak mendukung.

Adapula kisah tentang kesuksesan sales memenuhi target di suatu perusahaan. Sayangnya kesuksesan tersebut tidak didukung oleh tim teknis jaringan. Akhirnya banyak prospek sales yang berpindah ke produk lain.

Pertanyaan lalu muncul di benak saya: Kenapa hal ini terjadi?

1. Apakah target sales yang ditentukan oleh stakeholder terlalu tinggi?
2. Atau apakah tim teknis jaringan terlalu ke-Pede-an atas sistem yang mereka kelola? Apakah mereka tidak melakukan testing jaringan? Atau mereka hanya mengejar target pencitraan saja?
3. Atau terakhir, direksi tidak pintar membaca kekuatan antara kesanggupan infrastruktur dan target sales?

Ranah ini rupanya menarik sekali ya untuk digali.

One thought on “Demand vs Supply. Kesanggupan penjualan vs kesanggupan bidang teknis

Tinggalkan Balasan ke bhellabhello Batalkan balasan