Legalist Watchmen

Sejak MPR fungsinya dikebiri oleh Amin Rais era 2000-an peran DPR di Indonesia selaku peran legislatif bersama presiden+pemerintah selaku peran eksekutif menjadi sangat tidak tertandingi. Di era dimana oposisi tidak ada, maka kebijakan bisa disesuaikan dengan kebutuhan partai penguasa pada saat itu. Masyarakat bisa memilih. Lalu apakah masyarakat bisa memonitor? At least agar selanjutnya bisa memilih lagi berdasarkan hasil evaluasi?

Jawabannya: Bisa memonitor dari pilihan berita media yang di blowup. Sudah menjadi rahasia umum media TV/kanal digital itu dikuasai pihak pihak tertentu yang berafiliasi dengan partai tertentu. Kalaupun tidak seringkali beritanya bisa dikatrol. Contoh simpel ya PR/Media komunikasi perusahaan saja bisa mendirect sebuah gagasan citra dari brand/perusahaan mereka, apalagi partai politik yang bertaruh kue kekuasaan.

Saya terpikir dulu di zaman calciopoli sepakbola di Italia era 2000-an, ada suatu lembaga atau segmen media yang membahas performa wasit-wasit yang mengawal pertandingan di liga Italia. Jadi kalau setiap kinerja wasit semua orang bisa nonton dibahas di sana. Harapannya mungkin wasit terawasi dan kalau citranya buruk mungkin karir perwasitannya terancam. Walaupun ending ceritanya jelek sih, di era itu segmen analisis wasit itu justru menjadi alat calciopoli Moggi untuk mengancam wasit agar mau mengatur skor sesuai keinginan Luciano Moggi. Jika nggak nurut, maka wasit tersebut akan dibully dibuat citranya jelek. Artinya ketika lembaga pengawas dikendalikan oleh orang lain akan menjadi bahaya juga. Sebut saja MPR era pra Amin Rais, KPK, dll.

Balik lagi ke topik awal. Sebenarnya berharap ada di Indonesia yang mengawasi DPR secara transparan. Media bekerja kalau ada arahan dari yang punya atau lagi viral. Saya kepikiran gimana kalau ada suatu media (saya terpikir semacam kumparan), yang membuat database big data kinerja dari level fraksi kepartaian politik sampai individu anggota dpr. DPR aja dulu yang kelihatan publik, gak usah sampai DPRD.

Cara kerjanya mungkin bisa begini:

  • Setahu saya rapat DPR itu bisa diakses publik (contohnya kasus anggota DPR main judi slot aja ketahuan). Nah si wathcmen legalist ini nantinya rutin hadir/meliput setiap rapat DPR. Tugas reporter ini nantinya mencatat fraksi/anggota DPR yang:
  • (1) aktif/pasif, berapa kali melakukan pendapat, memberi argumen, dll. Ibaratnya kalau di sepak bola statistik mulai dari menit bermain, Xg, Xa, assist, goal, semua dicatat. Jadi bisa dievaluasi satu periode fraksi/peranggota DPR itu berapa persen aktif.
  • (2) Arah politik juga perlu dicatat. Setiap ide gagasan kebijakan legislatif perlu dimonitor. Misal ada kebijakan tentang UU Tenaga kerja. Bias politiknya ke arah mana. Mana yang abstain, mana yang mengusulkan ide tertentu, mana yang menolak ide tertentu. Tidak ada ide yang baik atau buruk. Yang ada ide untuk memenuhi kebutuhan kelompok tertentu. Apakah itu mewakili masyarakat Indonesia keseluruhan? Pastinya memenuhi kebutuhan/niat/visi mayoritas anggota DPR yang voting

In the end ini akan menjadi database besar yang dicatat berdasarkan fakta setiap rapat DPR berlangsung. Setiap periode pemilu acap kali kita memilih tanpa tahu track record orang-orang atau partai politik yang kita pilih. Wajar saja kalau ada yang menjadi apatis dan memilih menjadi golput. Tentu saja yang seperti ini bisa ada draw backnya seperti kemungkinan campur tangan orang lain, tentangan dari penguasa (dengan dalih UU ITE), hacking, pengebirian media yang membuat sistem ini, dan lain-lain.

Hanya berharap Indonesia memilih bukan karena kenal artisnya atau ngikut mayoritas. Biarkan swing voters yang tidak fanatik memilih berdasarkan track record partainya.

Penikmat Kopi

Pertama kali minum kopi bukan seduh seperti kapal api melainkan distro seperti starbucks atau cafe mungkin semasa kuliah. Waktu itu belum tahu kenikmatan mengulik kopi hitam. Yang saya pesan tentunya kopi seperti latte hazelnut, capucino, frapucino, dan sejenisnya yang dimix dengan susu.

Beberapa waktu berlalu saya mulai mencoba kopi hitam rutin saat kerja. Saat berpindah menjadi pekerjaan desk office, tuntutan pekerjaan membuat saya harus lebih melek. Saya masih belum bisa minum kopi hitam pahit tanpa gula. Saya minta dibuatkan office boy (OB) dan hasilnya lumayan. Entah kenapa takaran kalau bikin sendiri selalu aneh dan rasanya tidak enak. Pernah suatu ketika saya minum ampas kopi saja. Aduh.

Lambat laun saya mulai disuguhkan berbagai jenis kopi single origin. Awalnya gara-gara ada dinas ke daerah daerah untuk sosialisasi aplikasi. Mulailah satu persatu menjajal kopi daerah. Kopi bangka belitung, Kopi sumatra, kopi kalimantan, kopi sulawesi. Aroma dari kopi-kopi tersebut beraneka ragam. Saya jadi tertarik mencicipi berbagai jenis single origin tersebut. Sejujurnya saya masih nggak bisa membedakan mana kopi yang mana. Kenapa kopi yang diproses dengan satu cara bisa memberikan rasa yang berbeda.

Selanjutnya saya mulai menemukenali manfaat kesehatan minum kopi hitam di waktu yang tepat. Awalnya saya pikir minum kopi buruk bagi saya yang kadang-kadang kambuhan sakit maag. Tapi dengan pemrosesan yang tepat, minum di jam yang membutuhkan kopi, serta tidak berlebihan (plus gak pakai gula). Saya mulai menikmati kopi hitam di kantoran. Masih pakai versi OB bukan versi mesin kopi. Jaman dulu, 2000 belasan, belum terkenal dan banyak dijumpai alat-alat kopi sekarang seperti french press, V60 drip, coldbrew, dan lain-lain.

Memang hobi mengulik kopi ini datangnya dari mood ya. Perlahan-lahan saya belajar betapa kompleks dunia perkopian ini. Mulai dari jenis kopi arabika v robusta, teknik pemrosesan (prosesi honey, natural, fully washed), tingkat roasting biji kopi (light, medium, dark), tingkat kehalusan penggilingan biji kopi (coarse, medium, fine grind), teknik brew dari v60, coldbrew, airpress, french press, espresso, dan lainnya. Saya sedikit-sedikit mulai membeli sendiri dari biji kopi sesuai kebutuhan, timbangan, penggiling manual, french press, dan ketel dengan termometer. Wow betapa sulit membuat kopi yang lumayan cocok di lidah.

Jika ekstraksi biji kopinya kurang (under extraction) nanti kopinya jadi asam dan asin, sebaliknya kalau kebanyakan (over extraction) nanti kopinya terlalu pahit. Mencari keseimbangan sangat susah. Jadi kupikir kopi asam itu lebih karena jenis kopinya (arabica atau robusta), tapi ternyata karena pembuat kopinya kurang mahir yang menyebabkan kopinya under extraction. Ada beberapa cara trial and error kalau hasil kopi kalian terasa asam/asin: naikan temperatur air, set waktu brewing lebih lama (lebih dari 4 menit untuk french press), pilih biji yang lebih dark roasted, atau digiling lebih halus dari sebelumnya.

So far kopi yang saya buat sendiri masih jauh dari kopi americano yang dibuat distarbuck (To be honest, espresso is too strong for me). Asam sudah berkurang, tapi masih agak asin. Masih belajar. Lagi hobby. Semoga berkah deh ya dan puas dengan kopi buatan sendiri. Terlebih dengan investasi yang kalau dihitung-hitung, kecil-kecil tapi mahal juga ya jatuhnya.

Salam, penikmat kopi.

Sehari Satu Post

2007 atau 2008. Waktu itu ikut kuliah Pak Budi Rahardjo dosen ITB yang agak nyentrik dengan gaya khasnya mengajar. Saya selalu excited waktu mata kuliah Pak BR (sebutan beliau) ada di hari itu. Beliau basically jadi dosen favorit saya semester itu. Menurut saya beliau berjiwa entertainer dan punya freedom. Pemikirannya bagi saya waktu itu membuka cakrawala bagaimana berpikir. Seperti kuliah umum saja.

Tibalah saat itu tugas dari mata kuliah beliau. Saya ingat sekali saya disuruh berkelompok memikirkan berapa jarak bumi ke bulan. Lupa detil soalnya. Yang jelas kita diminta untuk menghitung bukan berdasarkan hitungan yang tertera di buku/google, melainkan dengan perhitungan nalar kita. Misal memanfaatkan fakta kecepatan cahaya, sudut mata, dll. Hasilnya gak penting tapi ide dan proses pemikiran yang timbul dari tugas itu sangatlah menarik.

Beliau sangat open terhadap banyak hal. Waktu itu beliau sudah merintis usaha musik digital. Saat itu mana ada yang namanya spotify, joox, ytmusic atau platform semacamnya yang dikenal masyarakat luas tapi beliau sudah masuk ke dunia itu sebelum dunia berkenalan dengan itu. Melihat ke belakang, ide-ide beliau brilian ya.

Judul post ini. Dan kenapa saya mulai menulis blog di wordpress ini karena beliau juga. Tugas menghitung jarak bumi ke bulan, yang tadi saya ceritakan, beliau minta kumpulkan sebagai post di blog. Bebas platformnya tapi beliau contohkan wordpress. Sebelum micro blogging tenar beliau sudah cerita tentang itu, sekarang semua orang coba entah itu twitter, plurk, tumblr, path. Walaupun beberapa mati di tengah jalan.

Balik lagi ke kebiasaan menulis, beliau cerita saat itu kalau orang Indonesia literasinya rendah. Membaca saja sudah jarang apalagi menulis. Beliau cerita katanya setiap hari beliau usahakan menulis setiap hari. Keren. Saya pikir mudah. Akhirnya saya coba untuk menulis/unggah konten setiap hari, minimal satu. Awalnya mudah, namun lama kelamaan keteteran juga karena tak ada bahan untuk dibahas. Saya pernah bertahan 3-4 bulan sampai akhirnya menyerah, bahkan di akhir periode saya masih rajin posting sehari sekali, saya kalau kepepet keluarin jurus mengunggah konten gambar saja 😀

Tapi kebiasaan menulis saya yang dipengaruhi kebiasaan Pak BR ini memberikan manfaat ke saya untuk terbiasa menggunakan struktur kalimat yang baku. Kehidupan sosial dengan teman mari kita akui saja tidak sejalan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa gaul, slang, daerah bercampur padu. Dengan banyak menulis kita berlatih mengevaluasi cara kita berbahasa. Sesekali saya coba posting menggunakan bahasa Inggris seutuhnya sebagai sarana berlatih.

Akhir kata, Walaupun sulit ingin rasanya kembali mencoba kebiasaan menulis sehari sekali. Kalau dijaman sekarang mungkin kebiasaan menulig blog ini bisa dianggap lawas ya, karena media sosial berkembang, banyak konten kreator yang memilih jalur lain seperti blogging ataupun podcast, tapi saya yakin menulis dan membaca akan tetap menjadi gaya hidup bagi beberapa orang.

Mari menulis lagi.

2nd Smoothies

Last week I combined pok choi and apple. It taste so rough and grainy. Although it was drinkable but that was so hard to swallow.

This time I used pineapple combined with pok choi. It tasted better. The base this time I used coconut water again. Added almond and lemonade, et voila…

First Smoothies Recipe: Green Fiber

So, after researching for a while, I started my first smoothies recipe. I used this reference for make this combination: https://www.nourishonline.ca/articles/smoothie-guide/

Caution: don’t mix milk with leafy green, it forms bad chemical component. Also for my experience milk and orange/lemonade is not good for you body.

So here we go, my first smoothie:

  • Base: coconut water (a glass)
  • Fruit: a whole of apple, 1/3 squeeze of lemonade
  • Vegetable: bokchoi (2 pcs)
  • Nutrient boosters: Walnuts, oatmeal (1 sp)
  • Extra Flavor: Vanilla (a pinch)

Hubungan Antar Manusia

Hubungan manusia dengan Allah.
Hubungan antar manusia.

Gak ada yang mudah di antara kedua perihal tersebut.
terutama untuk yang kedua
menjaga hati semua orang tidak ada yang mudah
untuk manusia yang berpikir lebih banyak dari pada porsi yang seharusnya
seperti diagram problem
yang sesungguhnya ada problem atau tidak seharusnya tidak perlu risau
kendali pikiran apa yang bisa dikendalikan dan bertindak
sisanya tinggal berserah
dan cukup Allah yang tahu
apa yang manusia lain tidak tahu.

Hubungan antar manusia
selalu jadi komedi satir
yang akan diceritakan tiga, enam, setahun nanti
tapi toh manusia terus belajar
apa yang tidak membuat mati, akan membuat manusia kuat
katanya begitu

Ada manusia manusia yang sokongan raganya dengan berada sendiri
Ada manusia manusia yang sokongan raganya dengan berkecimpung dengan manusia
Beda-beda memang
Kalau sama bukan manusia tapi tungku perapian yang berkibar ditiup desir angin

Manusia

Croutons

Lagi kehabisan ide masak, trus nemu cara bikin crouton, salah satu komponen salad caesar. Gampang buatnya.

Bahan:

  • Roti, potong dadu (1cm)
  • Olive oil
  • Lada
  • Garam
  • Parsley
  • Butter (opsional)

Cara:

  • Potong dadu berukuran 1 cm dari 2-3 helai roti. Itu sudah cukup banyak untuk 2-3 orang. Kalau kelebihan nanti bisa disimpan atau dicemil.
  • Masukan olive oil, lada, garam, parsley, dan butter (opsional). Aduk rata di mangkuk.
  • Setelah teraduk rata, tata potongan roti di atas wadah oven yang sudah dilapisi baking paper.
  • Kalau saya panaskan oven dulu 5-10 menit 150°c, baru setelahnya kita masukan wadah oven yang sudah ditata roti. Set oven 180°c selama 10 menit. Setelahnya balik semua potongan roti, oven lagi selama 5-10 menit (turunkan suhu agar tidak gosong ke 120°c)
  • Setelah selesai sajikan bersama salad favorit kalian.

Hogasan: anti semut kecoa ikut mati

Lately saya baru coba produk yang dikasih tahu istri untuk menghalau semut. Cocok buat menghalau semut tanpa bagus kapur ajaib/baygon dan bisa tahan sampai 6 bulan. Udah kami coba di dipan kasur, meja makan, dan tempat favorit semut. Semua pergi. Nama produknya: hogasan. Saya pikir gawai/device seerti radio/tablet keyboard bisa juga pakai ini. Selamat mencoba.

Ps. Ternyata kecoa juga mati. Ikuti petunjuk penggunaan di produknya ya

Fix My Own Galaxy Buds 2

So I’ve been disturbed by my galaxy buds for a while. If you are buds user, it’s a business as usual to have problem with one of your bud. One of my bud (left earbud) could not charge. At first I only needed to shake the bud on charging box until the lamp indicator was lit. But later, it did not charge at all.

I googled and watched some youtube videos. I had tried so many tips and trick to solved the problem, but it’s not working. I was asking myself whether the problem was the pins in charging box or the bud itself. So I decided to buy multimeter! Lol

I set my multimeter to resistance/ohm and checked the resistance value both pins and buds. Because my left earbud could not charge, I measured my right earbud’s resistance (ohm) as baseline.

  • Right earbud: < 1 ohm (0.7 or 0.8 ohm)
  • Right pins on charging box: < 1 ohm (0.7 or 0.8 ohm)

As reference, I switched between red cable and black cable on multimeter while measuring to make sure it was consistent. There were slightly different value when I measured all variables. Although the baseline stayed under 1 ohm.

So I measured the left earbud and pins. The result were:

  • Right earbud: 0.8 ohm, but 3.xx ohm when the multimeter cable was switched
  • Right pins on charging box: < 1 ohm

So I concluded that the problem lie on my left earbud. So what? Then I got the idea from recent youtube video I watched. They were saying that “Galaxy earbud was the best in the world in the term of fixability. Every component on both earbuds and charging box are easy to assemble/disassemble”. I watched almost 60-70% components are not glued or soldered. It means I had a chance to test to open the bud by myself.

If the problem lie in its circuit (for example there were broken/unsoldered circuit), I would give up. But et voila, I was lucky. It seems the connector between audio component and battery was loose. I was not sure what to do, but it seems there were 2 parts that can be clipped together. So i clipped it to each other. Then I measured again using multimeter. Oh man, it returned under 1 ohm! I closed the bud lid, and it charged!

I remember that my bud drop frequently because of my mistake, perhaps that make my earbud battery connector loose.

Hope this post helped and you can solve your galaxy bud problem as well!

I just realized what the triangle mean underneath the side rubber. It indicate the position to clip when you need to close the bud. Also if you notice, there is a protuding part that can be use to open the earbud. Use your nail to pull that protuding part against the other part of the bud.
When I first opened it, this part was not connected (or loose). We can clip it to the PCB below it. The upper part of the bud contains audio component while the bottom part contains battery and button.
Look from above

NASI UDUK RICE COOKER

Baru nyadar, kenapa gak pernah coba bikin nasi uduk sendiri. Setelah lihat-lihat youtube, ternyata resepnya gampang (disesuaikan untuk 2-6 porsi):

  • Beras 300 gram
  • Air dipenuhi ke dandang rice cooker sampai 3/4 ruas jari
  • 2 lbr daun salam
  • 2 lbr daun jeruk
  • 1 lbr pandan
  • 1 btg sereh
  • 2 ruas lengkuas
  • 2 ruas jahe
  • 1 bks Kaldu ayam bubuk
  • 3/4 sdm garam
  • 1 bks sun kara santan 65 ml

Caranya:

  1. Pindahkan air dari dandang ke panci, masukan semua bahan kecuali beras,
  2. Aduk merata, sampai sedikit mendidih, pastikan diaduk terus agar santan tidak pecah. Kenapa harus dimasak? Kata salah satu youtube bilang: Tujuannya biar panas sehingga saat masak di rice cooker bumbunya meresap ke nasi.
  3. Masukkan rebusan santan dan campuran rempah ke dandang yang sudah ada berasnya tadi, aduk hingga rata.
  4. Masak di ricecooker seperti memasak nasi biasa.

yumm, tampak seperti nasi uduk pinggir jalan. Saya lagi pengen banget bikin nasi uduk sendiri, kebetulan istri bantuin bikin condiment nya. Ayam, tempe orek, sambel, tabur bawang goreng. Nyamm. Selamat mencoba.

Samsung S21/S20: uploading Video from Camera to Whatsapp Got Ruined

I was searching for answers in forum and samsung support for a while why video captured by Samsung Camera got ruined when it’s uploaded to Whatsapp.

So after a year or less, I incidentally found the problem. It lies with new samsung lab video feature of HDR10+. After I turn that off It solved.

Difference result by turn on/off the HDR10+ video lab option

You can find the setting on advanced video setting.

Some apps and websites don’t support HDR10+

Splunk – Regex – Field Extraction

The log:

2002-03-29 00:20:11 WIB START event_id=20020329002011918|log_date=29-03-2002 00:20:11:918|bispro=payment|api=org.nb.restws:_post|host=machine1|ipclient=1.1.1.1|username=user|x-forwarded-for=10.10.10.10|process=REQ|input=[]|inputparam=<?xml version="1.0"?><num>12345</num>

I hope to match “payment” between string |bispro= and first char of |

After questioning stackoverflow, I found the answer:

^(?<=|bispro=)([^|]*)

or

^(?<=|bispro=)(.*?)(?=|)

it will return payment as result for each line in splunk

Kambgal

oke akhirnya setelah coba masak beraneka ragam masakan ala google dan cookpad akhirnya saya mengalami kegagalan total. Dapat jatah kambing dari qurban tapi bingung olahnya. Sudah di bikin 2 jenis makanan tapi semuanya gagal

Versi 1.

Teriyaki kambing. Daging alot. Rasa hambar. Edible sih.

Versi 2.

Sate kambing. Di lumuri paya, meat tenderizer trus di marinade.

cara masak 1: di oven

warnanya oke tapi kok… kaya gabus. Lepeh

cara masak 2: di panggang di atas wajan.

again.. kok rasanya aneh gitu ya.

antara karena payanya kebanyakan, marinade berlebihan, overcooked, atau cara masak yang salah. Ah kambing kambing. Maafkan saya nggak bisa mengolah dengan benar. Jadi mubazir deh.

Kapok deh masak kambing. Mending beli aja.

warna menggiurkan rasa gabus kerdus tv

Linux over Windows 10

So I tried to install docker/laravel on windows, so it based its installation on windows subsystem for linux. Interesting idea, so without installing virtualization like vmware or similar apps, I can have the capabilites of linux on windows 10.

You can have it by enabling and installing WSL (Windows subsystem for linux), the steps can be done using this tutorial.

Vla puding

Mau bikin puding ala ala kondangan?

pudingnya pakai swalow biasa. Vlanya pakai resep cookpad ini https://cookpad.com/id/resep/7556035-vla-puding-ekonomis

Bahan-bahan

 Cukup utk 18 cup puding kecil

  1. 500 ml susu cair plain UHT
  2. 90 gram gula pasir (me : 75gr)
  3. 1 butir kuning telur,kocok lepas dengan 1sdt gula pasir hingga kaku
  4. 2 sdm tepung maizena,larutkan dengan susu cair plain sedikit
  5. 1/2 sdt vanili (kalo ada rhum boleh tapi aku belum nemu rhum halal jadi diganti vanili)

Langkah

  1. Masak susu dengan gula dengan api kecil,usahakan panci yg digunakan cukup besar utk antisipasi meluap… sementara itu kocok kuning telur dengan gula hingga kaku dan berubah warna
  2. Ketika susu mulai mengeluarkan uap panas,ambil sekitar 4 centong susu panas dan tuangkan ke kocokan telur perlahan sambil diaduk2..
  3. Kira2 di mangkuk telur sudah cukup panas dan teraduk rata,tuangkan campuran susu dan telur ke panci susu perlahan sambil diaduk… hati-hati biasanya agak meluap
  4. Masukkan larutan maizena perlahan sambil diaduk
  5. Tunggu sampai mendidih,matikan api sambil terus diaduk perlahan

Mashed Potato

Saya pakai resep dari anak kost.

Bahan-bahan

 2 porsi

  1. 3 kentang ukuran sedang
  2. 100 ml susu cair tanpa rasa (plain)
  3. 1/3 keju cheddar
  4. 1 sendok makan unsalted butter
  5. 1/2 sendok makan margarin
  6. Secukupnya lada bubuk
  7. Secukupnya garam
  8. Secukupnya parsley

Langkah

  1. Kupas kentang, potong dadu lalu kukus hingga empuk.
  2. Setelah empuk, tumbuk/hancurkan kentang hingga benar-benar halus.
  3. Panaskan margarin, lalu masukkan kentang, aduk-aduk.
  4. Tuang susu sambil terus diaduk. Campurkan butter, beri parutan keju. Masak hingga semua bahan menyatu.
  5. Tambahkan merica dan parsley cincang (atau bubuk parsley). Cicipi, jika kurang gurih bisa tambahkan garam. Aduk rata lalu angkat.
  6. Sajikan mashed potato dengan sosis atau ayam panggang dan saos sambal.

Hasil modifikasinya:

  1. Parsley saya ganti dengan bon nori.
  2. Susu 100 ml kebanyakan untuk 3 kentang kecil. Untuk yg beaar mungkin cocok
  3. saya tambah topping sosis, garlic bread, sama poached egg

ps. Karena susu kebanyakan jadi agak terlalu creamy/bubur. Rasanya tapi kaya mashed potato di ikea 😂

Menghilangkan noda atau bekas las di granit/keramik

Berhubung saya salah strategi dalam renov rumah, keramik saya pasang duluan dibanding kanopi. Juga saat mengelas kanopi lupa untuk dialasin. Alhasil keramik yang terpasang terkena noda berkas warna kuning kecoklatan.

Setelah google nemu post fb berikut.

Narsum

Akhirnya saya coba ke granit keramik saya menggunakan pengepel lantai yang sepertinya cukup keras.

Akibat warning di post itu saya pakai kanebo dan sarung plastik. Lalu saya semprot pembersih noda ini diamkan beberapa saat (akan muncul semacam reaksi kimia gelembung busa). Setelah itu gosok dengan kanebo. Hasilnya noda-noda kuning hilang. Wooosh..

Untuk noda las yang besinya menempel di keramik hanya menghilangkan noda kuningnya saja. Sisa besi yang menempel sulit hilang.

Home made tamagoyaki

Sebagai penggemar sushi tei dan tamagoyaki, sering pengen coba bikin ini. Pagi itu istri belum masak dan kebetulan saya bangun lebih dulu. Setelah liat youtube nya chef Juna, jadi kepikiran coba bikin ini. Rasanya lumayan mirip. Bahannya juga gampang. Jangan lupa lupa alat alatnya.

Bahan ala rumahan:
○ 3 telur
○ 1-1.5 sdm gula
○ 30 ml dashi (ala-ala diganti 30 ml air + 1.5 sdt totole)
○ Soyu secukupnya (diganti sama saus tiram + kecap asin 2-3 semprot)

Cara masak ala chef juna: https://youtu.be/FO0gkZpTCP8

Look for log in several log files in one folder

Documentation. Linux. Seek log in several log files in one folder. Filter by date created or by filename.

find /u01/app/oracle/admin/ServiceBus_Domain/OSB_Cluster/osblogger/ -name “osblogger.log.” -type f -newermt 2020-12-01 ! -newermt 2020-12-03 -exec grep -H ‘inquiry’ {} \;

find /u01/app/oracle/admin/ServiceBus_Domain/OSB_Cluster/osblogger/ -name “osblogger.log.2020-12” -type f -exec grep -H ‘inquiry’ {} \;

Antonio Conte: Leader in and out

src:okebola

Antonio Conte has been my idol since 1998, being a leader that show the way with his tenacity and vision. I admire him as player, but I doubted him as coach at first.

When Conte took juve in 2011, he broke all the juventus habit had done: formation, players, coaches, and so on. I was being skeptical by his 4-2-4 formation that he implemented in Siena. Juventus at that time was a shadow without any fang to be feared. They lost a lot. They didn’t know how to play football at all. What they did were just playing.

It took him only 6 months to take over Juve to make me impressed. Grinta. The term that has been vocalised by Juventini supporters, that has been lost after calciopolli, was returned. I did not care whether it was win, draw, or lose, but they played with grinta, anthusiasm. Match passed each other, and it grew confidence in players, coaches, and owner. In short, Juventus won 3 scuddetos with Conte. Conte left, but the grinta was still there.

That’s what I like about Conte as coach. He left something good by the club he left. Juventus, Italy, Chelsea, Inter. Grinta. Conte took over the undetermined juve, italy, chelsea, and Inter. After a while, I can feel the fire on those teams. Many underperformed players become shiny under him.

Well, Conte is not someone without weakness. He has weakness. He is inflexible with strategy. He does not have plan B. He is also always late with the substitution. He tends to have the main A team that is being played every single match. He always cares with players with determination. Flambouyant players who does not have good discipline often being benched. Of course, this will be a trouble if that player is fan or owner favorite.

I don’t know why I want to write this. I just want to do it. He is a leader in and out.

Leagues are back!

Spanish and German league was restarted last week. In Italy, they started the coppa semifinal (Napoli vs Inter Milan and Juventus vs AC Milan). Was it good? Yeah it is good for us who need entertainment, mostly people who still work from home. But is it good for them?

The covid trend although it is become flat, but the fact that is not decreased, it is worrying. Have we found the cure yet? I know the economy need to recover but it is still worrying. I hope world still a safe place to live for us and we can live normally.

Anyway, welcome back leagues.

Rename Channel/program on LG Smart TV

It seems useless tutorial, but I can’t find it anywhere. Let’s be straight.

After you did auto tuning using: setting > programmes > programme tuning > auto tuning

It’s so much strange that the option to rename channel is not on programme manager. So program manager can only to lock/unlock, skip/restore, and delete. Also you can set favorites. But how about renaming channel?

It’s on: setting > programmes > programme tuning > manual tuning > Antenne DTV/TV

Et voila the option to change the name is there. Edit. And don’t forget to store. Well it’s a hassle to set it one by one manually.

There’s many videos to edit it using some apps like chansort. But, if you prefer it in a primitive way. This is the way (Mandalorian style)

And we met

Hmm. Ada yang sedih habis kepoin blog saya. Entah apa yang dipikirkan pada saat melihat blog ini. Mungkin rasa yang pernah ada? Joking aside, akhirnya saya janji mau buat postingan buat si dia. Iya, ini postingan tentang kamu. Tapi singkat aja ya.

Ikhtiar. Doa. Ikhtiar. Doa. Ya begitulah yang terus saya lakukan selama ini. Dua ratus dua puluh satu hari yang lalu, kita melakukan kontak pertama di Bumi. Sebuah tanda hati. Dan kita bercerita. Tapi tidak berekspektasi apa-apa sih.

Karena lelah berlama-lama dan biar gak terlalu lama kalau kecewa, akhirnya dua puluh satu hari kemudian kita memutuskan untuk bersua. Kamu yang nggak peka sama mana selatan dan utara, di salah satu mal ibukota. Akhirnya dengan sumringahnya menyapa.

Hi!
and finally we’ve met.