“Lo tahu alasan kenapa gue suka backpacker? Karena gue bisa lebih deket sama mereka dan bisa lihat sifat-sifat asli mereka” – Niken 28
Kalau waktu itu trip backpacker ke karimunjawa gagal karena sekedar menjadi wacana saja, nah kali ini backacker alternatif snorkeling ke Kepulauan Seribu berhasil dilaksanakan.
Kami berangkat menggunakan kereta ekonomi dari stasiun Bandung pukul 20.00 WIB. Satu fakta baru mengenai tiket kereta ekonomi adalah bahwa sekarang sudah tidak lagi disediakan tiket berdiri. Semua orang harus mendapatkan tiket duduk. Sebagai akibat dari diberlakukannya aturan ini, tiket kereta ekonomi menjadi naik. Yang biasanya dulu tiket duduk/berdiri Rp.30-35 ribu, namun sekarang harganya menjadi Rp. 40 ribu.
Ketika akan berangkat ada kejadian kecil dimana ternyata 3 tiket yang diprint memiliki tanggal yang tidak seharusnya. Dari 9 tiket, 6 tiket diantaranya tercatat tiket tersebut adalah tanggal 7, sementara itu sisanya tanggal 6. Setelah diurus secara cepat kepada petugas loket semuanya relatif berjalan normal. Kami tiba di Stasiun Gambir pukul sekitar 11 malam. Karena kami harus naik kapal di pagi hari kami memutuskan untuk tinggal di peron stasiun.
Ada dua cara menuju pulau tidung. Cara mahal dan cara murah. Cara mahal adalah naik kapal speedboat dari pelabuhan Ancol (Rp 125 ribu). Sementara cara kedua relatif lebih murah yakni menggunakan kapal kayu dari pelabuhan Muara Angke (Rp 25-35 ribu).
Kami memilih Muara Angke yang relatif lebih murah. Dari Gambir supaya lebih cepat kita bisa naik Taksi/tumpangan yang ada di stasiun Gambir. Kami berangkat dari Gambir pukul 5 kurang setelah Shalat Shubuh. Setelah terjadi proses tawar menawar untuk satu mobil/taksi kita charter 5o ribu rupiah. Karena kita 9 orang, jadi kami memesan 2 mobil. Setelah berputar-putar karena supirnya amatir nggak tahu daerah Muara Angke akhirnya kami tiba di sana. Patokannya adalah bahwa pelabuhan Muara Angke dekat dengan pom bensin Pertamina dan Alfamart.
Jangan bingung dimana Anda bisa membeli tiket ketika tiba di Pelabuhan Muara Angke. Setiba di sana pukul 6 pagi kami melihat banyak wisatawan yang ingin ke Pulau Tidung tapi tidak segera naik ke kapal. Sedikit tips dari teman saya. Segera naik ke atas kapal karena bayarnya langsung di kapal. Normalnya ada 2-4 kapal yang ke Pulau Tidung saat berangkat. Tapi entah kenapa hari itu ada 12 kapal yang berangkat menurut sumber yang bercerita kepada saya. Kapal yang kami tumpangi berangkat pukul 7 pagi dan tiba di Pulau Tidung pukul 9.30.
Sebelumnya kami sudah menyewa rumah (homestay) di salah satu rumah penduduk di sana (yang punya orang jakarta sih) sekitar 350.000 untuk satu rumah yang isinya dua kamar tidur, ruang tamu (dijadikan tempat tidur juga oleh kami), dua kamar mandi, dining room, tempat sholat, dan dapur. Rumah itu terhubung sama rumah pemiliknya. Kami diberi makan pagi dan makan malam.
Secara geografis Pulau Tidung terdiri dari dua buah pulau, Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Kedua pulau itu bentuknya memanjang sehingga hanya ada satu jalan lurus sepanjang pulau itu. Kedua pulau itu dihubungkan oleh jembatan dari kayu yang oleh penduduk setempat disebut sebagai Jembatan Cinta. Untuk keperluan eksplorasi pulau kami menyewa sepeda yang masing-masing berharga 17.000 rupiah selama kami di sana.
Sayang juga tidak melakukan penyewaan kamera bawah laut (oleh yang punya ditawarkan sewa 17.000 rupiah). Tetapi overall kita cukup puas dengan trip ini. Akomodasi seluruhnya dilakukan dengan Bapak Mansur (pak mansur pulau tidung : 085883986223) – orang yang cukup berpengaruh di tempat itu menurut kita. All hail, pak mansur 😀
Agenda kami di Pulau Tidung kurang lebih sebagai berikut :
Sabtu, 8 Oktober 2011
9.30 – Tiba di pelabuhan Tidung, menuju ke penginapan
10.30 – Setelah beristirahat sejenak kami mulai jalan-jalan dengan sepeda yang telah disewa. Eksplorasi ke arah timur (Bersepeda hingga ujung timur pulau Tidung Besar, lalu berjalan kaki menuju pulau Tidung kecil)
13.00 – Makan Siang di salah satu warung ikan serba 15.000 rupiah
14.00 – Kembali ke penginapan Shalat
15.00 – Ke pantai ujung timur Tidung Besar, mencoba Banana Boat (35ribu per orang), terjun dari jembatan Cinta, dan berenang di sekitar pantai
17.00 – Kembali ke penginapan untuk persiapan eksplorasi ujung barat Pulau Tidung Besar
17.30 – Eksplorasi ujung barat Pulau Tidung Besar
18.30 – Kembali ke penginapan dari pantai barat P. Tidung Besar
19.15 – Makan Malam
20.00 – Kembali ke pantai timur P Tidung Besar (Jembatan Cinta) menikmati malam
22.00 – Kembali ke penginapan untuk beristirahat
Minggu, 9 Oktober 2011
7.00 – Niatnya ingin berangkat lebih pagi, namun akhirnya kami baru berangkat dari penginapan jam 7 untuk snorkeling. Kami mengambil perlengkapan snorkeling di salah satu rumah penduduk dengan seluruh biaya snorkeling (dari peralatan+kapal+pemandu 35.000 per orang). Peralatan yang kami peroleh adalah alat snorkel (terdiri dari kacamata anti air dan pipa), pelampung, dan kaki katak. Kami makan nasi uduk di atas kapal.
8.30 – Kembali dari snorkeling dan tiba di penginapan sekitar pukul 9.00 pagi.
9.30 – Mandi dan makan indomie
10.00 – Istirahat dan persiapan menjelang pulang. Kapal pulang tiba di pelabuhan sekitar jam 13.00
12.00 – Shalat
13.00 – Pulang dari pelabuhan Tidung menuju Muara Angke
15.30 – Tiba di pelabuhan Muara Angke. Kembali menuju gambir menggunakan Taksi dan sampai Bandung dengan selamat.
Well, demikian reportase saya untuk backpacker ke Pulau Tidung pekan lalu. Salam Backpacker 🙂
NB. Ilustrasi Pulau Tidung
Karena ada yang tanya saya coba memaparkannya. Perhatikan diagram berikut, saya coba mengilustrasikan dua pulau tersebut.
{A——–B——–C——–D——–E——–F}=========={G——–H——–I}
Seperti yang saya jelaskan bahwa kedua pulau Tidung secara geografis berbentuk memanjang. Pulau Tidung Besar ditunjukkan oleh huruf A-F dan Pulau Tidung Kecil huruf G-I.
A berada di barat Pulau Tidung Besar dan I berada di timur Pulau Tidung Kecil.
Pelabuhan kira-kira terletak di posisi D. F-G adalah jembatan Cinta. Tidak ada penginapan di Pulau Tidung Kecil, yang saya tahu kita dapat melakukan camping di daerah tersebut. Prosedurnya saya kurang tahu. Sementara itu tidak ada penginapan di daerah A-B, lebih banyak diisi dengan pepohonan hutan. Sehingga opsi penginapan homestay terletak di sepanjang huruf B-F.
Saya sebisa mungkin mengilustrasikan jarak antar huruf semirip mungkin. Penginapan yang saya tempati kemarin terletak di huruf C. Berikut beberapa fakta mengenai Pulau Tidung menurut pengamatan saya.
- Kita cuma bisa menginap kira-kira di daerah B-F
- Bisa camping di daerah G-I. Saya kurang paham prosedurnya
- Spot bermain terletak di F (Banana Boat, Doughnut Boat, Glass Boat, Terjun Jembatan Cinta, Snorkeling boongan, mancing di malam hari). Logikanya semakin dekat dengan F penginapan lebih mahal.
- Tempat snorkeling yang benar letaknya bukan di sekitar Pulau Tidung tapi terletak kira-kira dua 1 KM di tenggara pulau Tidung Kecil. Kita dapat ke spot itu menggunakan kapal kayu dari pelabuhan (Spot D).
- Kita hanya bisa menjelajahi dengan sepeda di dalam Pulau Tidung Besar (A-F)
- Terdapat SMK 6 di Pulau Tidung Besar di antara E dan F.
- A-B terdiri dari pepohonan lebat. Saya anjurkan untuk tidak ke daerah ini di saat gelap. Apalagi kalau bulan sedang tidak tampak, percuma tidak kelihatan apa-apa.
- Spot Sunrise Jembatan Cinta(F). Spot Sunset Pantai Barat Tidung Besar (A)
Saya sudah membuat beberapa info detail di google maps tentang Pulau Tidung, enjoy Tidung! (Silakan zoom in, zoom out, klik logo-logonya, masing-masing merupakan beberapa spot terkait wisata ke pulau tidung)
Harusnya, kalo perlu, selama di sana jangan tidur. Nikmati pantainya.
Tapi saya gak tahan kantuk…
believe me, naik sepeda menjelajahi pulau tidung capek banget! Apalagi sorenya sebelum keliling Tidung harus melakukan aktivitas2 lain yang juga melelahkan
kalo penginapanya ada yang lebih murah gak? soalnya kita bakal banyakan dan kurang lebih ampe 3hari…
Berapa orang banyakan? logikanya semakin banyak orang (dengan asumsi menyewa penginapan/homestay yang sama) jatuhnya akan lebih murah.
mas, boleh minta nomer homestaynya ga???kalo boleh tolong email ke kay.chairunnisa@yahoo.com skalian,,makasi banget yahhh 🙂
Mas, boleh minta CP pak Manshur nya gak ya ?
kang, boleh minta nomer homestaynya buat di pulau tidung? sekalian ama pak manshurnya. tq
Wew, gak nyangka banyak yang nanya nomer pak mansur. Bentar, yg ngurus akomodasi nginep di Tidung temen gue, ntar gw tanyain dulu ya
sep kang, ditunggu. makasih banyak ya.
mas saya juga mau dunk no pak mansyur n owner homestay-nya. terima kasih 🙂
anggra_damayanti@yahoo.com
me too
Ocikho@gmail.com
bro,, sya jg mau donk CP-nya pak mansur.. email saya ignatius.yudo@gmail.com
Bro, boleh dong kirimin CP-nya pak Mansyur, ada rencana Februari ini ke Pulau Tidung..
tlg send ke Email saya di obet_hutauruk@yahoo.com
thx
mau CP pak manshur donk justasmallthing@gmail.com
mas saya juga boleh minta CP pak manshurnya ? rencananya 22maret ini mau kesana mas. mksh mas. elfurio_conky@yahoo.com
Mau dunk no telp penginapannya… thanks..
have been pm’d
kang, boleh minta nomer homestaynya buat di pulau tidung? sekalian ama pak manshurnya. tq
sok sok sok sok semuanya silakan cek lagi postingannya, udah gue update nomornya di postingan
mas minta CP pak mansur nya dong, ke email reny.sari_1990@yahoo.co.id . terima kasih banyak ya
Mas minta Cp pak mansur dong, ke email saya ehandoyo04@yahoo.com
Makasih
mas tolong d emailkan cp homestaynya g ke iqbalhabsyi_@yahoo.com
read carefully my post, bro
wow nice post btw 🙂 itu penginapannya ada yang lebih murah gak ya, kak? cuma bertiga sih ini planningnya mau kesana hehe 😀
baru sekali sih ke sana, jadi nggak tau kalau ada yang lebih murah lagi. coba digoogle lagi aja. banyak kok. atau kalau sedikit coba cari paket aja yang per orang, again google. waktu itu prefer coba sendiri sih
snorklingnya kok murah bgt??35 rb udah ama kapal??
bro…aq jg mau kesana akhir pekan ini, bs dikirim CP nya pak manshur ke email ku
arwankasri@yahoo.com
Sblmnya thanks this is an informative share. Mas, harga homestaynya tuh brpa? klo mau book homestaynya bs via pak mansur jg? Di atas g ada disebutin. Makasih.