Rafting Day [7 hours damn straight]

Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 13 Juni 2011, kami anak backpacker EL-IF 07 ditambah anak IMG 08 memiliki agenda menyenangkan hari itu : Rafting. Sungai yang dipilih untuk rafting kali ini adalah Sungai Cimanuk daerah Garut. Anak backpacker itu adalah saya sendiri, jiwo, ian, pras, lutfi, veri, haris, kamal, lukman, dhito, dan khairul.

Tentang Sungai Cimanuk, Garut

Nggak banyak yang bisa diceritain tentang bagaimana kita bisa ke sini. Pertama karena waktu berangkat ketiduran. Kedua karena waktu pulang tepar. Intinya ini salah satu spot rafting terpanjang di Jawa Barat. Lebih panjang dari Spot rafting di cisangkuy (max ditempuh selama 4 jam). Ada tiga spot di cimanuk : atas, tengah, dan bawah. Seingat saya spot yang kita datangi adalah cimanuk yang tengah. Kalau yang bawah final point nya adalah Kota Garut. Panjang Sungai ini adalah sekitar 16 km-an. Waktu kotor(termasuk persiapan dan istirahat) adalah 7 jam dari start point sampai dengan final point. Tapi kalau dilihat bersih waktu perjalanan rafting kita sekitar 6 jam.

Tentang Rafting

Okeh, pertama-tama sebelum rafting mari kita pelajari bagaimana dasar-dasar melakukan rafting. Sebagian besar dari kita akan menjadi pendayung, entah namanya apa, sebut saja anggota pendayung. Lalu ada satu orang yang memiliki fungsi paling penting, yakni skipper. Skipper adalah orang yang duduk paling belakang perahu rafting dan berpengalaman dalam membaca arus sungai dan mengarahkan. Skipper akan memberikan instruksi kepada anggota pendayung untuk melakukan jenis dayungan tertentu. Anggota pendayung biasanya kita-kita yang memang sengaja datang ke tempat rafting untuk senang-senang. Sementara Skipper biasanya adalah orang yang memang ditunjuk oleh organizer event rafting itu.

Anggota pendayung punya dua jenis dayungan. Dayung maju dan dayung mundur. Karena pendayung ini lokasinya ada di kiri dan di kanan, maka instruksi yang diberikan skipper kepada anggotanya adalah :

  • “maju”: anggota pendayung kiri dan kanan melakukan dayung maju
  • “mundur” : anggota pendayung kiri dan kanan melakukan dayung mundur
  • “kiri mundur” : anggota pendayung kiri mundur, sementara anggota pendayung kanan melakukan dayung maju
  • “kanan mundur” : anggota pendayung kanan mundur, sementara anggota pendayung kiri melakukan dayung maju

Sementara Skipper memiliki dua jenis dayungan. Dayung jauh dan dayung dekat. Tujuan dayungan skipper adalah mengarahkan pantat perahu. Analoginya adalah skipper merupakan setir mobil (roda depan). Sementara anggota pendayung adalah mesinnya. Ketika dayung jauh dilakukan, pantat perahu akan menjauh dari kayuhan, sebaliknya akan mendekat dengan kayuhan. Contoh : Ketika posisi skipper di kanan kemudian dilakukan dayung jauh (dari arah belakang ke depan) pantat perahu akan ke kiri sehingga kepala perahu akan ke kanan.

Perlengkapan utama yang dimiliki oleh rafter adalah Helm setengah kepala, dayung, pelampung. Untuk skipper dayungnya sedikit berbeda tapi perlengkapan lainnya sama.

Berikut adalah tentang tindakan penyelamatan. Pertama kalau ada anggota rafting yang jatuh dari perahu. Hal pertama yang harus dilakukan adalah tenang. Ini penting, toh kalian menggunakan pakaian pelampung. Kalau kalian sempat memegang tali pada perahu segera ambil tali tersebut. Tapi kalau tidak bisa dapat melakukan gerakan-gerakan berikut. Pertama gerakan ofensif (posisi seperti berenang gaya bebas) bergerak ke arah perahu terdekat. Ofensif dapat dilakukan kalau arusnya relatif tenang. Kedua gerakan defensif. Dilakukan secara terlentang. Gerakan ini cukup diam saja. Ikuti arus. Menunggu perahu terdekat ataupun perahu rescue mendatangi kalian. Gerakan ini dilakukan ketika arus relatif deras.

Kalau perahu tiba-tiba terbalik. Hal yang dapat dilakukan adalah kira-kira seperti berikut :

  • memasang tali rescue pada pinggir perahu
  • semua rafter jangan ada yang berada di bawah perahu
  • taruh dayung di atas perahu
  • satu orang yang paling ringan berusaha naik, yang lain bantu orang tersebut untuk naik. Hint : ada lubang-lubang yang dapat dipakai untuk pegangan tangan, sementara kaki dapat menginjak tali di pinggir kapal. Usahakan ketika rafting menggunakan celana pendek dan sepatu sendal agar ketika ini terjadi tidak terlalu membebani tubuh kita.
Cerita Kami

Setelah berkumpul sejak jam 6 pagi, makan-makan, mempersiapkan semua perbekalan, dan urusan administrasi. Kami berangkat dari Gerbang belakang ITB sekitar pukul 7 lewat. Setelah masuk tol kita keluar di cileunyi. Melewati nagrek, dan belok ke arah Garut. Nah sampai sini udah nggak ngerti lewat mana (buta arah gan :mrgreen: ). Intinya kami sampai disebuah jembatan. Disinilah starting poin kita. Kira-kira sampai jam 9-an.

Starting Point

Setelah itu kami melakukan persiapan. Pasang helm, ambil dayung, pasang jaket pelampung seketatnya. Di bawah kali kami mendapatkan briefing singkat dari Yana anggota KMPA, sebut saja organizer rafting kami. Setelah briefing singkat kami melakukan pemanasan sekitar jam 10-an. Terakhir pembagian kelompok. Saya sendiri tergabung dengan tim perahu : dhito, ian, kamal, lutfi, yasir (skipper). Kami semua mulai berangkat sekitar pukul 10.30.

Blah blah blah. 7 jam kotor dilalui. Jeram ini jeram itu, simulasi kapal terbalik, makan-makan sekitar setengah satu. Telor mie rasanya seperti makanan mewah. Lapar sekali waktu itu. Di suatu poin kami diberikan kesempatan menjadi skipper secara bergantian. Seru juga. Ada yang membuat perahu berputar-putar, ada yang menjadi diktator nyuruh para anggota dayung supaya melakukan ini itu padahal skippernya nggak kerja apa-apa, dan lain-lain. Seru deh bagian ini. Dari perahu kami nggak pernah ada masalah sebenarnya. Haha, mungkin karena skippernya mastah. Most of the time kegiatan di atas perahu kami adalah perang air antar perahu. So childish ckckck, unlike me 😀

15 menit terakhir sudah 90% sungai menuju final entry. Kami mengambil posisi untuk balapan. Curang sih, perahu tim saya dihalang-halangi tim rescue, akhirnya kita berangkat dari posisi ke-5. Believe it or not, berkat pemberhentian dummy, hanya dengan kekuatan 6 orang (yang lain rata-rata 7 orang, kecuali rescue ship 3 orang) kita berhasil juara 2. HOHOHOHOHOHO. Tapi salut deh sama si rescue team (yang notabene 3 orang dan 2 orangnya CEWEK), mereka hampir nyalip kita, kalau aja mereka nggak harus nolongin tim perahu yang nyangkut entah dimana.

The worst part of that rafting was….. lifting the boat to the road. Gile aja kita harus mendaki tebing yang terjal dan licin ke atas jembatan sambil bawa perahunya. Perahunya berapa kilo sih? 5 kilo mungkin? atau 10 mungkin? pusat masanya tersebar sih jadi makin berat aja. Kami sampai di final point jam 5-an.

Finally reach the final point

End of story kami berendam di pemandian air panas di cipanas, Garut sekitar maghrib. Whoa so relaxing and HOT.

PS. foto di atas raftingnya nyusul, difotoin sama tim rescue soalnya.